Maria dan Marta
|
Yesus bersama murid-murid-Nya
seringkali mengunjungi rumah jemaat. Itu berarti sesibuk apapun pelayanan
Yesus, Dia masih mampu menyempatkan diri untuk berkunjung atau 'blusukan'. Tercatat
di dalam Al-Kitab Yesus berulang kali mengunjungi rumah jemaat. Salah satu
jemaat yang dikunjungi-Nya adalah kediaman Marta dan Maria. Dalam setiap
kunjungan Yesus dan murid-muridNya ke rumah seseorang dapat dipastikan ada
paradigma baru yang diberikanNya.
Seringkali Yesus berkotbah,
membagikan Firman Tuhan kepada banyak orang dan apa yang disampaikanNya tidak
dimengerti. Namun seringkali pula murid-murid bertanya kepada Yesus apa yang
dimaksudkan dari penyampaian Yesus. Dan
Yesus pun satu kali menjawab: “Barangsiapa bertelinga hendaklah mendengar!” Itu artinya kita diajak untuk menyimak
dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan
oleh Yesus kepada kita. Begitu seringnya kita gagal untuk mengerti kehendak
dan rencanaNya bukan? Itu disebabkan karena ketidakmengertian kita. Namun
melalui “Cermin“ kali ini, penulis mengajak para pembaca untuk dapat
membuka roh, jiwa (pikiran, perasaan dan kemauan) serta menyiapkan tubuh
(melalui mata sebagai indera penglihatan) sehingga bisa mendapatkan berkat dari
pembacaan ini.
Siapa Marta dan Maria? Melalui Yohanes 11:1, kita bisa mengetahui bahwa keduanya adalah
saudari dari Lazarus. Bahkan kita
bisa mengerti dari Alkitab berbahasa Inggris bahwa Maria adalah kakak dari Marta. Mereka tinggal di Betania yaitu sebuah kampung
berjarak 2 mil di sebelah timur Yerusalem.
Apa yang dilakukan oleh
Marta? Yang pertama-tama Marta lakukan adalah “Menyambut Yesus“, ayat 38. Kata
“menyambut“ diambil dari kata hupodechomai (Yunani)
yang artinya adalah:
- to
receive hospitably & kindly = menerima dengan segala keramahtamahan.
- welcome
= ungkapan selamat datang yang disampaikan dengan hangat.
Sebagai orang yang mengasihi Tuhan Yesus kita seharusnya menyambut Yesus dalam segala hal. Menyambut bukan sekedar perkataan namun juga perbuatan. Marta adalah tipe
wanita yang ekstrovert, sehingga dia bisa melakukan itu semua dengan sukacita.
Marta menyambut Yesus dengan sangat antusias dan bersukacita. Sungguh luar
biasa! Seharusnya gereja Tuhan membutuhkan orang-orang seperti ini. Namun tidak
semua orang memiliki tipe seperti Marta.
Yang kedua adalah : “Duduk dekat Tuhan“, ayat 39. Ini
artinya Marta bukan sekedar menyambut saja
namun juga mendekat kepada Tuhan Sahabat, akan ada banyak
perkara di dunia ini yang bisa membuat kita mendekat kepada Tuhan. bersegeralah mendekat kepadaNya
sebelum kita dipaksa olehNya untuk mendekat karena beroleh hajaran dariNya.
Yang ketiga adalah: “Tidak berusaha
mendengarkan perkataan Tuhan“, ayat 39. alangkah malangnya nasib kita apabila sesudah kita mendekat
kepada Tuhan namun langkah selanjutnya ternyata antiklimaks. Di dalam Revised Standard Version, ayat
39 ditulis sebagai berikut, “… Mary, who moreover was
listening to the Lord’s word, …“. Kira-kira artinya
demikian, “ … Maria lebih mendengarkan perkataan Tuhan …” Jadi sampai di sinilah kehidupan Marta di dalam
melayani Tuhan. Ada berapa banyak anak Tuhan yang hidupnya seperti Marta namun
masih melayani? Setiap benih Firman Tuhan akan ditaburkan di tanah yang subur
dan gembur harusnya. Selain tanah jenis itu, benih Firman Tuhan tetap bisa
ditaburkan, akan tetapi efektifitasnya tidaklah sebaik tanah yang subur dan
gembur tadi. Alkitab berkata bahwa Firman Tuhan jatuh ke tanah di pinggir
jalan, di batu-batu, ada juga di semak belukar dan yang terbaik adalah di tanah
yang baik.
Yang keempat adalah : “Sibuk dengan pelayanan“,
ayat 40a. Kata “sibuk “ diambil dari kata perispao (Yunani)
yang artinya :
- disibukkan
- diganggu.
Sedangkan kata “melayani“
diambil dari kata diakonia (Yunani)
yang artinya melakukan tugas pelayanan. Seseorang yang sudah tidak dekat lagi dengan Tuhan akan berusaha
menarik perhatian Tuhan dan jemaat dengan sibuk melakukan pelayanan. Ada baiknya kita bisa membedakan antara
melayani pekerjaan Tuhan dan melayani Tuhan. Melayani pekerjaan Tuhan adalah
melakukan setiap kegiatan pekerjaan
Tuhan. Melayani Tuhan adalah melakukan kegiatan untuk menyenangkan Tuhan secara
pribadi melalui doa, penyembahan dan perenungan Firman Tuhan. Melayani Tuhan
secara pribadi adalah pondasi untuk melayani pekerjaan Tuhan. Apabila seseorang
mau melayani pekerjaan Tuhan tetapi tidak memiliki waktu untuk melayani Tuhan
secara pribadi, bisa dikatakan bahwa pelayanannya adalah nol. Mengapa? Bisa
jadi dia melayani bukan untuk menyenangkan Tuhan lagi motivasinya. Itu berarti
dia mulai mencari popularitas di hadapan manusia, pujian manusia dan
sejenisnya.
Yang kelima adalah : “Iri hati dan tersinggung“,
ayat 40b. Di dalam New King James Version, ayat 40b dituliskan sebagai berikut, “Lord,
do You not care that my sister has left me to serve alone? Therefore tell her
to help me“. Kira-kira artinya demikian,
“Tuhan, apakah Kau tidak peduli bahwa saudariku meninggalkanku melayani
sendirian? Oleh sebab itu beritahu dia untuk membantu aku“. Marta sangat
iri hati dan tersinggung kepada Maria. Mengapa? Karena dirinya tidak dibantu
oleh Maria. Ada banyak anak Tuhan iri hati dan tersinggung akan keberadaan anak
Tuhan lainnya. Hal itu disebabkan dirinya merasa terlalu sibuk atau bisa
dikatakan menyibukkan diri. Tuhan sebenarnya sudah memberikan kepada kita porsi
pelayanan yang tidak mungkin memberatkan kita. Sebab Dia tahu berapa banyak
beban yang bisa kita tanggung sendiri. Namun seringkali kita iri hati dan
tersinggung dengan orang lain karena mereka melakukan pekerjaan ringan namun
menghasilkan sesuatu yang besar.
Yang keenam adalah : “Kuatir, menyusahkan diri
dengan banyak perkara“, ayat 41. Seseorang yang sudah sampai taraf iri hati dan tersinggung,
orang tersebut akan berusaha menarik simpati Tuhan dan anak-anak Tuhan dengan
berbagai cara. Semakin keras orang tersebut berusaha, semakin sulitlah dia
keluar dari permasalahannya. Seringkali
kita terjebak dengan ambisi yang kita anggap sebagai visi. Itu keliru besar.
Sehingga kita melakukan segala daya dan upaya agar segala ambisi kita bisa
tercapai. Puji Tuhan, Allah itu baik dan Dia mengajarkan kita untuk bersikap
dan bertindak seperti yang Maria lakukan. Apa itu?
Yang pertama adalah: “Duduk
dekat kaki Tuhan“ ayat 39. Apa pun yang terjadi di sekitar kita, marilah
kita bersama-sama mengambil waktu sejenak untuk duduk dekat kaki Tuhan.
Luangkan waktu anda sejenak untuk bisa membaca Firman Tuhan. Sebab dengan
membaca Firman Tuhan kita bisa mengerti pikiran, perasaan, kerinduan, rencana
dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Selain itu anda dapat menyembah Tuhan baik
di dalam roh dan kebenaran. Juga anda bisa berdoa, di mana doa itu adalah
dialog antara anda dengan Tuhan. Mulailah semuanya itu dengan kerinduan.
Pertama cobalah membaca Firman Tuhan setiap hari. Cobalah setia berdoa. Tambahkan memuji Tuhan dalam satu lagu setiap hari.
Lakukan terus setiap hari, setelah seminggu amatilah apakah ada perubahan dalam
hidup anda atau tidak.
Yang kedua adalah: “Terus mendengarkan
perkataanNya“, ayat 39. Kata “mendengarkan “ diambil dari kata akouo (
Yunani ) yang artinya :
1. listening = mendengarkan
2. to
hear = mendengar
3. to understand = mengerti
4. to obey =
taat
Maksudnya adalah sungguh-sungguh mendengarkan
dengan segenap daya dan upaya. Mari berusaha dengan bersungguh-sungguh
mendengarkan perkataan Tuhan. Maria tahu kunci kehidupannya ditentukan dari
mendengarkan perkataan Tuhan. Kalau pada masa sekarang adalah membaca dan
merenungkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Suatu saat kita akan bisa
melakukan Firman Tuhan. Oleh sebab itu jangan ragu untuk “ mendengarkan
perkataanNya “.
Yang ketiga adalah : “Memilih yang terbaik,
yang tidak mungkin diambil darinya“, ayat 41. Orang
yang bijaksana adalah orang yang bisa membedakan apa yang baik atau buruk, apa
yang benar atau salah. Maria tahu memilih yang terbaik yang tidak mungkin
diambil darinya. Kata “terbaik“ diambil dari kata agathos (Yunani)
yang artinya: menguntungkan dan berguna. Sudahkah anda
memilih yang terbaik dan berguna di dalam kehidupan ini?
Sahabat jadi yang pertama,
“Sibuk melayani pekerjaan Tuhan itu baik, tetapi lebih baik melayani Tuhan
secara pribadi. Yang kedua, “Dengarkan suara Tuhan“. Yang ketiga
merupakan kutipan yang diambil dari Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan:
“Terlalu sibukkah kita melakukan pekerjaan Tuhan, menghadiri kebaktian gereja
dan mengerjakan perbuatan baik sehingga kita melupakan persekutuan rohani
bersama Juru selamat kita? Mari kita menjadi pelaku Firman yang baik dan melakukannya dalam seluruh kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar