Shalom..
Yosua bin Nun pengganti Musa merasa bahwa ia tidak lama lagi akan meninggalkan dunia ini. Apa yang diberbuat? Lalu dihimpunkannyalah segala suku bangsa Israel di Sichem, karena ia ingin mengucapkan kata perpisahan di dalam kesungguhan dan mengajak mereka agar tetap setia kepada Tuhan.
Yosua 24 : 15 (TB) sbb :
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN !"
Bangsa itu menjawab dengan janji setia pada Tuhan...
Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua:"Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah. (Yosua 24 :21 TB).
Kalimat / perkataan Yosua kedengarannya sangat keras penuh kesungguhan yang benar. "Saatnya kamu memilih!" katanya, tetapi seakan-akan menunjuk pada jalan yang benar segera ia menyatakan pilihannya :"Kami dan orang seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan".
Yosua tidak berkata :"Saya hendah...!" Tetapi :"Kami dan orang isi rumahku. Kami sekalian...!" Kami tidak terpisah, kami semuanya, hendak berbakti kepada Tuhan !
Yosua tahu bahwa pilihan yang benar akan membawa berkat kepada bangsanya ini. Ia tidak akan hidup lama lagi dan ia ingin sekali mendengar kesaksian orang banyak ini.
Ada suatu pilihan di atas segala pilihan. Dan pilihan ini akan menentukan hidup kita masing-masing. Yaitu berbuat bakti / beribadah kepada Tuhan Allah, memilih Yesus sebagai Juruselamat. Tak ada Juruselamat yang lain. Jika pilihan ini telah kita perbuat, maka ini jugalah yang menentukan jalan hidup kita, yang menjiwai kita. Pilihan yang satu ini menentukan segala pilihan yang lain di dunia. Desakan hidup seringkali mendesak kita untuk memilih salah satu jalan.
Napoleon Hill dalam bukunya "The Master-Key" to Riches" menulis :"The emergencies of life often bring men to the crossroad, where they are forced to choose their direction, one road being marked faith and another fear!"
(Desakan-desakan hidup seringkali membawa orang kepada persimpangan jalan, dimana mereka dipaksa untuk memilih arahnya, satu jalan, dimana mereka dipaksa memilih arahnya, satu jalan yang bernama IMAN dan yang lain ketakutan.
Iklan-iklan dengan biaya besar membujuk orang banyak agar memilih barangnya. Orang-orang yang suka sekali menjadi pimpinan di dalam perusahaan atau organisasi lain selalu membujuk anggota-anggota agar memilih dia.
Sekarang sebagai orang percaya (Kristen) hendaklah kita terlebih dahulu membuat pilihan yang satu itu, yaitu memilih Yesus sebagai Juruselamat kita masing-masing. Selanjutnya Roh Kudus akan memimpin kita di dalam pilihan yang lain; segala pilihan - tidak ada terkecuali - yang ada di dunia.
Mari saat kita tiba pada persimpangan dalam hidup ini, kita minta bimbingan Tuhan agar kita meimilih jalan yang benar.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar