Shalom, Damai sejahtera Kristus menyertai kita selalu.
Sejak pertengahan abad 19, Gereja di India telah menghasilkan banyak MARTIR pribumi. Dan ada yang berasal dari kalangan SADHU (guru / pertapa)
Salah satu Sadhu terkenal adalah Sadhu Sundar Singh. (1888-1929)
Sundar Singh berkata bahwa Roh Kudus telah menjadikan dia seorang yang percaya, sedangkan Ibunya menjadikan dia seorang Sadhu (guru / pertapa)
Entah mengapa awalnya ia sangat membenci Ke-kristenan. Hingga suatu saat, ia membeli sebuah kitab PB (Perjanjian Baru) di Rampur lalu MEMBAKARNYA dengan sengaja untuk menunjukkan kebencian dan kemarahannya.
Penderitaan bathin Sundar Singh berlanjut. Hidupnya penuh kehampaan dan jauh dari kedamaian. Hingga suatu hari ia berkata :"Jika Allah itu ada, nyatakanlah diri-Mu secara langsung kepadaku malam ini.
Tepat pada pukul 4.45 subuh menjelang pagi, 18 Fesember 1904, tiba-tiba seberkas terang surgawi turun dihadapan Singh. Sundar Singh MELIHAT kehadiran Kristus yang berselubungkan awan kemuliaan terang benderang. Tuhan-pun bersabda :"Masih berapa lama engkau terus menganiaya Aku? Aku sudah mati bagimu, Kuserahkan hidup-Ku untuk engkau.
Kata-kata Yesus itu menyentuh dan penuh prihatin. Sundar Singh tersungkur di kaki Yesus lalu bersedia menerima Yesus sebagai Tuhan & Juruselamat pribadinya.
Ia pun dibaptis di Gereja St.Thomas, Simla India. Lalu berkeliling sebagai seorang PENGINJIL masuk keluar desa untuk mewartakan kabar baik (Injil). Beliau terkenal karena sering menggunakan jubah kuning & bersorban khas seorang Sadhu.
Semua semata-mata dilakukan mengikuti penglihatan tentang KRISTUS & sebagai awal panggilannya.
Sepanjang tahun 1922 - 1929, Sadhu Sundar Singh sudah sering sakit-sakitan parah, pernah mengalami serangan jantung & menderita rabun penglihatan. Yang mengagumkan, ia masih sempat menulis 7 buku refleksi yang menonjolkan PENYALIBAN KRISTUS dan pribadi-Nya.
Sundar Singh percaya bahwa kehendak Allah tidak dapat diubah lewat doa-doa kita. Peranan doa bagaikan seekor burung mengerami telur-telurnya. Meskipun tidak terjadi perubahan pada induk burung, tetapi perubahan sedang berproses pada butir telur-telur itu.
Doa kita-pun berfungsi seperti itu. Allah memang tidak pernah berubah, tetapi manakala kita disadarkan akan rencana-rencana Allah, Sesungguhnya Allah sedang mengubah kita.
Ibrani 13 : 5 (TB)
Karena Allah telah berfirman:"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Mari, kita tetap semangat..Maju terus dalam Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Referensi :
1. Sadhu Sundar Singh : The lover of the Cross, Asia Journal of Theology, 4 April 1990
2. Jubah Kuning, Riwayat hidup Sadhu Sundar Singh, karya Cyril J.Davey (Jakarta, BPK- Gunung Mulia).
3. C.B.Firth, Introduction to India Church History, 183, 243-245.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar