TEKOA MINISTRY

Senin, 12 November 2018

Pengertian manusia sebagai gambar dan rupa Allah

Syalom,



Di dalam Al-Kitab dinyatakan dengan jelas bahwa manusia itu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Pemahaman ini dapat membawa kita kepada makna gambar dan rupa Allah yang seperti apa? Kita bisa lihat satu-persatu sebagai berikut :



1.Allah sebagai sumber hidup manusia.



Allah adalah pencipta alam semesta. Tidak ada segala sesuatupun dari yang ada yang tidak diciptakan oleh Allah. Perhatikan ayat berikut, dalam Injil Yohanes 1 : 3 (TB) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dan Allah jugalah yang menciptakan manusia.



Bahkan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya sendiri. (bukan pada ciptaan yang lain). Ini berarti bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan manusia. Ketahuilah bahwa tanpa sumber hidup ini yaitu Allah, manusia tidak memiliki arti hidup yang sesungguhnya. Di dalam hati manusia ada sebuah 'sudut' yang kosong yang tidak dapat diisi oleh apapun atau siapapun juga kecuali oleh Tuhan.



Tanpa Tuhan hidup manusia tidak berarti lagi. Dan manusia tanpa Sumber Hidup akan menyebabkan kekacauan dan kehancuran. Jadi keadaan manusia yang tanpa Tuhan adalah kehidupan di dalam kecemaran dan kejahatan.



2. Allah sebagai model atau teladan hidup manusia.



Jikalau manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti manusia harus meneladani Allah. Tetapi Al-Kitab berkata bahwa semua manusia sudah berdosa. Berarti manusia tidak dapat memancarkan gambar Allah yang ada di dalam dirinya. Setelah manusia jatuh kedalam dosa hidupnya tidak semakin naik melainkan turun, bukan semakin baik tetapi makin buruk !



Dan ada kabar baiknya, didalam ketidak-berdayaan manusia, Allah mengaruniakan Anak-Nya (Yesus Kristus) yang tunggal. Dia adalah gambar Allah yang sempurna. Yesus Kristus adalah model atau teladan dalam ketaatan, penundukan diri, penyerahan hidup, kesabaran menanggung penderitaan, kerendahan hati, dan yang lain.



Yesus Kristus juga menyatakan bahwa kita dapat melakukan apa yang Dia lakukan bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar.



Injil Yohanes 14 : 12 (TB) sbb : Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.



Dan semua pekerjaan-pekerjaan pelayanan ini harus dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan gambar Allah yang telah rusak itu.



Efesus 4 : 12 - 13 (TB) sbb : 12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.



3. Allah sebagai tujuan hidup manusia.



Tujuan hidup manusia bukanlah apa yang ada dalam dunia ini seperti : materi, uang, kedudukan, dsb. Tujuan hidup manusia yang sesungguhnya adalah bersekutu dengan Allah. Setelah manusia bertemu dan hidup dalam persekutuan dengan Allah maka hidupnya akan bermakna. Dan kebermaknaan hidup manusia itu terjadi kalau ia mengabdikan dirinya kepada Tuhan serta mengarahkan hidupnya kepada Tuhan.



Tidak ada hal yang lebih penting daripada mengetahui tujuan-tujuan Allah bagi kehidupan manusia, dan tidak ada yang bisa mengganti kerugiannya jika manusia tidak mengetahui tujuan-tujuan tersebut.



Dan ini semua terjadi didalam KEKEKALAN.


Abraham Lincoln : Tentu Allah tidak menciptakan makhluk seperti manusia hanya untuk hidup sehari ! Tidak, tidak, manusia diciptakan untuk kekekalan.



4. Allah menciptakan manusia sebagai ciptaan yang unik.



Apanya yang unik? Manusia diciptakan berbeda dengan ciptaan yang lain. Keunikan manusia dari ciptaan yang lain adalah bahwa manusia diciptakan dengan kemampuan untuk bersekutu dengan Allah. Dalam persekutuannya dengan Allah, manusia dipanggil untuk mengabdikan diri sepenuhnya dalam ketundukkan kepada kehendak-Nya dan penyerahan hidupnya kepada Allah.



Manusia benar-benar diciptakan secara khusus dan spesial. Ia dibentuk dengan kasih sayang dari debu tanah seperti seorang yang mengukir patung bagian demi bagian dengan sepenuh hati sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup.



Kejadian 2 : 7 (TB) sbb : Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 



Karena itu kita harus bangga atas anugerah yang dikaruniakan-Nya kepada kita sehingga kita dapat tetap dan terus memandang Allah untuk menjadi seperti yang Allah inginkan.



Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar