Sebagi orang yang telah diselamatkan oleh karya Kristus lewat penebusan dosa, kita menjadi manusia-manusia yang baru. Artinya kita memasuki sikap permulaan baru sebagai orang-orang percaya yang sudah ditebus, diselamatkan. Ke-kristenan tidak berhenti saat kita mengaku dosa kita dan percaya kepada Kristus. Tetapi kita harus mempunyai 'gaya hidup' yang berbeda dari orang-orang yang belum percaya.
2 Korintus 5 : 17 (TB) sbb :
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) dikatakan : Orang yang sudah bersatu dengan Kristus, menjadi manusia baru sama sekali. Yang lama sudah tidak ada lagi - semuanya sudah menjadi baru. Puji Tuhan.
Nah sekarang kita mau melihat, apa saja yang Tuhan mau setelah kita diselamatkan ! Kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menulis dalam Efesus 4 : 1-3 (TB) sbb :1. Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.2.Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 3.Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu.
Perhatikan kata 'menasehatkan', artinya menganjurkan (KBBI-Kamus Besar Bahasa Indonesia). Ini menjadi perhatian kita bersama tentunya.
Ada beberapa sikap yang dapat kita peroleh dari tulisan ( Efesus 4:1-3 ) tersebut sbb :
1. Kita harus bersikap rendah hati.(ayat 2)
Kerendahan hati orang percaya tentunya bersumber dari hidup yang mengikuti teladan Yesus dan hidup yang ada di dalam pimpinan Roh Allah. Di dalam Yesus tidak ada tempat untuk membanggakan diri.
2. Kita harus bersikap lemah lembut. (ayat 2)
Kata "lemah lembut" (praus) dipakai untuk binatang yang sudah terlatih, jinak dan dapat dikuasai sepenuhnya. Melalui gambaran ini seseorang dikatakan lemah lembut, jika naluri dan nafsunya dapat dikendalikan.
3. Kita harus bersikap panjang sabar.(ayat 2)
Mungkin banyak orang yang tidak terlalu 'suka' dengan kalimat ini. Tetapi ini adalah bagian dari sikap hidup baru tersebut yang harus kita taati. Kata "panjang sabar" (makrotumia) di dalam bahasa Yunani mengandung dua pengertian.
Yang pertama : semangat yang tidak kenal menyerah dan yang mendatangkan pahala karena ketahanannya sampai akhir. Sikap kesabaran kita sebagai orang-orang percaya adalah semangat yang tidak kenal menyerah, semangat yang tidak dihancurkan kegagalan, penderitaan, kekecewaan dan keputus-asaan. Bertahan sampai akhir.
Yang pertama : semangat yang tidak kenal menyerah dan yang mendatangkan pahala karena ketahanannya sampai akhir. Sikap kesabaran kita sebagai orang-orang percaya adalah semangat yang tidak kenal menyerah, semangat yang tidak dihancurkan kegagalan, penderitaan, kekecewaan dan keputus-asaan. Bertahan sampai akhir.
Yang kedua, Makrotumia (panjang sabar) juga dipakai untuk menyebut kesabaran terhadap sesama manusia. Makrotumia adalah semangat ketahanan yang mampu menerima penghinaan maupun luka hati tanpa rasa pedih. Semangat yang mampu menghadapi siapa saja dengan penuh kesabaran, kemantapan diri dan tanpa sakit hati, walaupun orang ini tidak menyenangkan.
4. Kita harus mengasihi. (ayat 2)
Arti harafiah dari "kasih" (Agape) adalah kebajikan yang tidak dapat dihalangi. Agape adalah belas kasihan yang berlandaskan pengorbanan. Jika kita memiliki Agape, maka segala tingkah laku dan perbuatan kita tidak akan menghalangi kita untuk tetap melakukan yang terbaik bagi orang lain.
5. Kita harus memelihara kesatuan roh. (ayat 3)
Kesatuan Roh dari tubuh Kristus atau gereja Tuhan tidak terjadi begitu saja ! Melainkan harus diusahakan. Kesatuan Roh ini mungkin terjadi jika setiap anggota tubuh Kristus menaklukkan dirinya masing-masing kepada pimpinan Roh Kudus.
6. Kita harus memiliki damai di dalam hatinya. (ayat 3)
Kata "damai" (eirene) berarti hubungan yang benar antara manusia dengan Allah, dengan diri sendiri, dengan saudara seiman, dan dengan orang-orang yang belum percaya.
Kita rindu sebagai orang-orang percaya kita memiliki sikap hidup baru yang seperti Paulus katakan tadi, sesuai dengan Firman-Nya. Bukankah sikap hidup yang 'lama' itu telah berlalu? Mari kita memulai & menaatinya.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar