Syalom,
Kita sering mendengar kata "Pembaharuan" dalam kekristenan, khususnya bagi orang-orang percaya (Kristen). Apakah sebenarnya Pembaharuan khususnya manusia rohani kita setelah hidup percaya kepada Yesus.
Pembaharuan adalah dasar dinamika kekristenan bagi setiap orang Kristen, baik sebagai satu tubuh Kristus maupun juga sebagai pengikut Kristus pribadi untuk mengerti kehendak Allah.
Paulus menuliskannya dalam kitab Roma 12 : 2 (TB) sbb :
"Janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah."
Paulus membicarakan pembaharuan ini dalam arti perorangan dan satu kesatuan. Dengan maksud lain, Paulus meminta agar orang percaya (Kristen) mengembangkan cara berpikir kekristenannya untuk mengadakan pembaharuan yang menyeluruh sebagai satu kesatuan tubuh Kristus.
Pembaharuan pribadi ini tidak akan terjadi seperti yang Allah kehendaki kecuali pembaharuan tersebut terjadi dalam konteks yang menyeluruh. Di lain pihak, pembaharuan yang menyeluruh tidak akan terjadi seperti yang Allah inginkan tanpa pembaharuan pribadi. Keduanya memegang peranan yang sama penting.
Pembaharuan Gereja merupakan suatu konsep yang paling umum dalam Kitab Perjanjian Baru. Walaupun demikian, setiap Gereja terbentuk dari bagian-bagian kecil yang merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Dalam kitab suci, keluarga digambarkan sebagai gereja dalam bentuk mini. Sebaliknya, keluarga terbentuk dari satu kesatuan sosial yang lebih kecil lagi, yaitu perkawinan. Dan yang paling dalam adalah menggambarkan pembaharuan pribadi yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait. Karena apa? karena perkawinan terbentuk dari dua pribadi yang menjadi satu.
Sedangkan keluarga terbentuk dari orang tua dan anak-anak yang mencerminkan gambaran pikiran Allah. Dan pada akhirnya Gereja terbentuk tidak hanya terdiri dari pribadi-pribadi Kristen, tetapi juga berasal dari pasangan-pasangan suami - istri dan keluarga-keluarga.
Meskipun semua bagian-bagian tersebut di atas saling berkaitan, pembaharuan Al-Kitabiah dapat dimulai dari satu bagian dari kesatuan tersebut ! Akan tetapi, dari manapun juga pembaharuan tersebut berasal - baik dari Gereja - keluarga - ikatan perkawinan atau perorangan - proses lanjut yang segera terjadi akan mempengaruhi semua bagian sosial yang lain. Dan satu hal yang pasti !
Semua yang dikatakan Allah adalah konsisten dan harmonis. Dia tidak mempunyai prinsip yang berbeda antara Gereja dengan keluarga, antara suami dan istri serta antara pribadi dan pribadi Kristen yang lain.
Misalnya, prinsip-prinsip Allah yang menggaris-bawahi penatua-penatua Gereja, para ayah dan suami sehubungan dengan tugas-tugas mereka sebagai pemimpin adalah sama. Apabila hal ini tidak terjadi, maka kita dapat memastikan bahwa kita tidak mengartikan rencana Allah secara tepat.
Oleh karena itu sebagai pribadi (orang-orang percaya), mulailah kita mengalami pembaharuan rohani secara pribadi terlebih dahulu, itu kata kuncinya.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar