TEKOA MINISTRY

Jumat, 14 Desember 2018

Yosua Memberi Sebuah Peringatan.

Syalom,

Kita tahu bahwa setelah Musa mati maka Yosualah yang menggantikan Musa. Yosua sebagai pengganti Musa sangat menyadari kelemahan-kelemahan orang Israel ini. Setelah orang-orang Israel menempati tanah Kanaan, dan sesudah "Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya (Yosua 24 : 28), Yosua mengeluarkan suatu perintah maupun kesaksian pribadinya sendiri.



Pada hakekatnya, pertanyaan Yosua tersebut merupakan suatu pertanyaan yang sama dengan yang diajukan Elia kepada orang-orang Israel di Gunung Karmel, hanya saja pertanyaan Yosua lebih bersifat sebagai suatu peringatan !

Mari kita lihat, Yosua 24 : 25 (TB);
"Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; Allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN !"

Meskipun generasi Yosua saat itu menanggapinya secara positif dengan mengatakan "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!" (Yosua 24 : 16), namun generasi-generasi mendatang sesudah Yosua menentang peringatan itu.

Sesungguhnya, hal tersebut telah berlangsung sangat cepat, seperti yang kita baca setelah kematian Yosua.

Hakim-Hakim 2 : 10 - 13 (TB) sbb :
10. Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bago orang Israel. 11. Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. 12. Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. 13. Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.

Perhatikan dengan seksama bahwa peristiwa ini berlangsung dari generasi ke generasi selanjutnya di negeri Israel. Tetapi Allah dengan belas kasih dan kesabaran-Nya, berulang kali menjangkau umat pilihan-Nya untuk kembali.

Sama seperti yang dilakukan Allah melalui diri Elia di gunung Karmel, untuk kesekian kalinya Dia berkata,"Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia". Sekali lagi Allah memberi kesempatan kepada orang-orang Israel untuk mengikuti-Nya kembali.

Bila kita mau melihat kembali sejarah kitab Perjanjian Lama secara teliti, kita akan melihat bahwa Dia adalah Allah yang panjang sabar dan yang telah lama menderita. Namun dengan melihat tanggapan sebagian orang-orang yang dengan cepat mau bertobat dari dosa-dosa-Nya, Allah juga dengan cepat menarik penghukuman-Nya  dan memaafkan mereka.



Memang benar, pada suatu saat, tangan Allah akan menjatuhkan penghukuman atas kita tetapi hukuman ini akan datang setelah  dalam kurun waktu yang lama sejak diberikannya peringatan dan toleransi yang besar atas kekejaman dan kejahatan kita yang sangat mengerikan dan menyeramkan.

Penyembahan berhala tidak hanya melibatkan pelanggaran susila yang sangat menjijikkan, tetapi juga seringkali melibatkan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa.

Oleh karena itu, Tuhan-lah yang kita pilih sebagai penyelamat dan yang memelihara kehidupan kita. Bukan dalam bentuk penyembahan kepada ilah-ilah yang lain.


Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar