Shalom..
Beberapa orang merasa sulit mendamaikan Yesus dalam kitab Injil dengan Allah yang keras, yang mereka kenal sejak kecil. "Yesus, saya suka, tetapi saya tidak terlalu yakin dengan Bapa-Nya". Mereka menggambarkan sebagai kakak yang melindungi mereka dari serangan Bapa yang marah dan kejam. Tetapi Allah sama sekali tidak seperti itu. Bagaimana kita tahu? Karena Yesus tidak seperti itu, dan Yesus adalah gambaran tepat Bapa.
"Tapi bukankah Musa mengatakan Allah akan mengutuk kita jika kita melanggar hukum-Nya?" Musa mungkin telah mengatakan itu, tetapi Yesus tidak pernah. Musa memiliki alasan-alasan yang baik untuk mengatakan apa yang ia katakan ketika ia mengatakannya, dan kita akan membahasnya nanti, tetapi Musa hanya mengerti sebagian tentang karakter Allah yang sesungguhnya. Yesus adalah gambaran lengkapnya. Musa hanya sekilas pandang, tetapi Yesus memberi kita pemandangan luas 360 derajat penuh.
Banyak yang bertanya :"Bagaimana Allah di dalam Perjanjian Lama (PL) yang marah bisa cocok dengan Allah di dalam Perjanjian Baru (PB) yang baik?"
Pertanyaan ini mengesankan ada lebih dari satu Allah, atau bahwa Allah telah berubah seiring berjalannya waktu. Tetapi kebenarannya, bahwa Allah tidak pernah berubah. Allah selalu Bapa kita yang penuh kasih. Manusia pertama, Adam, dipanggil anak Allah (Lukas 3 : 38).
38. anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah ( Injil Lukas 3 : 38 TB ).
Apa yang disebut "Allah Perjanjian Lama" adalah foto yang kabur yang diambil dengan lensa potret jarak jauh oleh mereka yang tidak bisa menghargai apa yang mereka pandang. Musa, Elia, dan para nabi Perjanjian Lama memiliki pewahyuan tentang Allah tetapi mereka tidak sepenuhnya mengenal-Nya. Sebelum Yesus, tidak ada yang sepenuhnya mengenal-Nya. Allah terlalu besar untuk dimengerti pikiran makhluk hidup.
Mari kita lihat ayat berikut...
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:18 TB).
Jadi, satu-satunya pribadi yang bisa menjelaskan Allah dengan akurat adalah Allah sendiri, dan Ia melakukan ini dengan mengirim anak-Nya kepada kita. Yesus adalah Allah yang menjelaskan diri kepada umat manusia. Yesus adalah jawaban bagi pertanyaan, "Seperti apakah Allah?"
Tuhan Yesus memberkati kita semua.