Mengubah
Diri Sendiri Menjadi (Guru, Pendeta, Pebisnis, Gembala Sidang, dll) yang
Berkualitas
Pendahuluan
Sebagai hamba Tuhan yang
berkecimpung khusus misi (penginjilan) ke luar pulau, sering kali kami
menemukan ‘ketidak-sesuaian’, artinya ada faktor kekurangannya dan itu terjadi
bukan dari luar, tetapi dari team kami sendiri, tidak heran pelayanan ini,
banyak faktor resiko perpecahan. Ini yang terjadi khususnya dalam team ministry
kami yang sudah berjalan hampir kurang lebih 4 tahun. Kami terpanggil dalam
satu team ministry bersama dengan beberapa hamba-hamba Tuhan dari berbagai
denominasi. Karena pelayanan yang kami lakukan di daerah-daerah, yang paling
banyak dalam mengadakan KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), jadi kami
mempersiapkan team kami sebaik mungkin dari awal sampai pelayanan itu selesai.
Banyak hal yang harus kami koreksi, tidak hanya panggilan kami sebagai pendeta
tetapi khususnya, secara pribadi; bagaimana kami bisa lebih baik lagi dalam
pelalayan-pelayanan kami kedepannya, tentunya yang berkualitas.
Pembahasan
Kami terdiri dari sebuat team
pelayanan interdenominasi, kami bekerja sama dengan hamba-hamba Tuhan lainnya
untuk kita bisa memberitakan kabar sukacita (Injil) di daerah-daerah. Dengan
latar belakang team kami yang berbeda, banyak hal yang harus kita perbaiki
secara team. Pelayanan kami didukung oleh :
1. Mitra
team
Membantu
kami dalam memberikan Alkitab bagi gereja-gereja Tuhan didaerah.
2. Donatur
Adalah
orang-orang yang memang tergerak untuk membantu dalam hal dana.
3. Pendoa
Para
pendoa yang khusus berdoa pada saat pelayanan kami akan berjalan
Kami bersyukur bahwa Tuhan memilih
anak-anak-Nya untuk bisa membantu pelayanan kami hingga masih berjalan sampai
saat ini, semua karena anugerah-Nya. Suatu panggilan tertinggi bagi kami jika
bisa melayani Tuhan dalam pelayanan ini. Memang ada kekurangannya, dan seperti
tadi dikatakan bahwa team yang terdiri dari hamba Tuhan satu dengan yang lain
kan tidak sama, ini yang memang mau kita perbaiki kedepan biar lebih baik lagi.
Oleh karena itu, kami mengevaluasi team ministry ini dari bebarapa hal sebagai
berikut :
Ø Majemennya
Kami
harus mengatur jadwal pelayanan kami, sedemikian rupa agar tidak terlalu cepat,
juga tidak terlalu lama. Karena bisa pada bulan yang sama, pelayanan itu
dilakukan dan ditempat yang berbeda. Mengatur dengan baik (Schedule) pelayanan
itu sendiri, agar persiapan-persiapan tidak terlalu singkat. Perencanaan jadi
harus lebih baik.
Ø Hubungan dengan Mitra
Hubungan
dengan mitra harus dijaga terus, mitra kami memberikan Alkitab untuk diberikan
kepada gereja-gereja di daerah. Karena kita ketahui bahwa begitu sulitnya
gereja untuk memperoleh Alkitab disana. Banyak faktornya, seperti keuangan
gereja yang kurang memungkinkan, tempat pembelian Alkitab yang jauh, dan
sebagainya. Oleh karena itu, menjalin dengan mitra strategis kami, maka
hubungan harus lebih ditingkatakan lagi dengan penuh tanggung jawab. Kami biasa
mendokumentasikan saat Alkitab-Alkitab tersebut diberikan atau buku-buku rohani
itu diberikan. Untuk sebagai dokumentasi, juga sebagai bukti bahwa barang yang
diberikan oleh mitra kami itu, telah sampai dan diterima dengan baik oleh
gereja-gereja didaerah.
Ø Donatur
Bicara
donatur berbicara tentang anggaran yang akan kami gunakan pada saat pelayanan
itu dan pelayanan-pelayanan selanjutnya. Biasanya ketika ada pelayanan di
Kalimantan Tengah, contohnya di Pangkalan Bun; kami sudah lebih dahulu
mengajukan budget / anggaran untuk pelayanan team kami disana. Mulai dari
akomodasi pesawatnya, biaya transportasi kedalam daerah, dana bantuan (materi)
bagi gereja-gereja yang layak diberikan, seperti kursi gereja, mimbar
pembicara, baki perjamuan kudus, dan lain-lain. Kiat buat proposal tersebut dan
kita serahkan kepada donator. Memang dari hasil proposal juga tertulis berapa
orang hamba Tuhan yang akan diberangkatkan. Tentu ini tidak semuanya disetujui,
jika jumlah hamba Tuhan yang diutus terlalu banyak. Donatur memberikan itu
semua, semua bukti-bukti seperti pembelian tiket pesawat, penginanapan, bantuan
untuk gereja di dalam, semua terlampir dengan baik.
Ø Mencari Sumber Dana lain
Disamping
para donator, team kami juga mencari sumber dana lain. Dilakukan secara
individu, kerja sama ini sudah kami sepakati bersama. Artinya semua dilakukan
bersama-sama. Memang ada juga disini, para hamba Tuhan yang kurang aktif,
tetapi ingin ikut bersama dalam melayani. Dan disinilah terjadi ‘gesekan’
sesame hamba Tuhan, ada yang mengatakan bahwa dia sudah berusaha mencari
donator tetapi belum dapat, atau sudah berusaha mencari donator tetapi hasilnya
kurang. Hingga biasanya yang yang kami lakukan adalanh melakukan subsidi
silang, maksudnya dana yang diperoleh dari hamba Tuhan lain yang berlebih, kita
bisa berikan kepada hamba Tuhan yang kurang, maksudnya agar hamba Tuhan tersebut
bisa ikut melayani. Kekompakan ini juga yang harus terus menerus diperhatikan.
Karena kami percaya, bahwa dengan kesatuan hati sajalah, pelayanan ini pasti
bisa berjalan dengan baik tanpa perpecahan.
Ø Selalu menekankan berita salib, tentang
karya keselamatan Allah di dalam Kristus.
Dari sejak terbentuk Ministry ini, kami sepakat untuk tidak berbicara tentang suatu ‘doktrin’ tertentu atau denominasi tertentu. Yang harus kami sampaikan adalah berita keselamatan atau berita Injil keselamatan. Maksudnya apa? Maksudnya, banyak berbicara tentang pertobatan dan karya salib yang Tuhan sudah lakukan untuk manusia, agar manusia tidak binasa, melainkan beroleh keselamatan ! Dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satunya dalam hidup mereka. Ini bagian juga dari apa yang dikatakan sebagai Amanat Agung Tuhan Yesus, untuk pergi dan jadikan semua bangsa murid-Ku.
Ø Hidup bergaul dengan Tuhan.
Seorang
hamba Tuhan pasti hidup bergaul dengan Tuhan. Dengan pembacaan Alkitab, berdoa,
berpuasa, memuji menyembah Tuhan. Seorang hamba Tuhan tidak akan ‘berhasil’
bila kita mengandalkan kekuatan kita sendiri yang sangat terbatas, oleh karena
itu, kita harus bergantung kepada Tuhan yang kuasa-Nya tidak terbatas. Betapa
kita mengagumkan melihat kuasa Tuhan dinyatakan, pada saat kami melayani di
daerah dalam seperti Kalteng, Kalbar, kami menyaksikan dalam
pelayanan-pelayanan itu, kuasa Tuhan menyertai kami dan khususnya lawatan Tuhan
terjadi kepada orang-orang yang ikut dalam ibadah-ibadah yang dilakukan disana.
Masuk pada individu, jadi akhirnya
bagaima saya (pribadi) bisa menjadi hamba Tuhan yang lebih baik lagi, khususnya
dalam panggilan pelayanan ini. Ada beberapa hal yang saya lakukan untuk
meningkatkan kapasitas saya terus bertambah kea rah yang lebih baik, memang
masing-masing rekan punya caranya sendiri untuk meningkatkan kualitasnya. Oleh
karena itu, sebagai pribadi, ada beberapa hal yang bisa yang lakukan agar
kedepannya bisa lebih baik, meningkatkan kemampuan, mengasah terus setiap
talenta dan karunia yang Tuhan sudah berikan.
Mengubah
diri sendiri agar bisa menjadi seorang gembala / penginjil yang berkualitas
bagi saya adalah sebagai berikut :
1.
Terus
bangun hubungan pribadi dengan Tuhan.
Semua
tokok-tokoh dalam Alkitab, dari PL hingga PB pasti mempunyai hubungan pribadi
yang dekat dengan Tuhan. Contoh : Abraham, Musa, Yosua, Daniel, dll. Ini harus
konsisten kita lakukan. Tanpa hubungan yang dibangun, kita tidak bisa berbuat
apa-apa karena setiap pelayanan itu adalah ‘proyek’-nya Tuhan, tentu kita
melibatkan Tuhan dalam setiap pelayanan apapun.
2 Awasilah ajaranmu ( 1
Timotius 4:16 )
Perhatikan
ajaran yang kita dapat, tentu harus berdasarkan firman Tuhan. Sementara
sekarang ini, dalam masa-masa Pandemi Korona ini, begitu banyak fenomena
terjadi, pendeta yang satu menyerang pendeta yang lain, dalam hal doktrin.
Doktrin masing-masing gereja memang bisa berbeda, tetapi bukan itu yang
penting. Kita tidak perlu mempelajari doktrin suatu gereja tertentu, tetapi
awasilah ajaran kita sendiri yang kita dapat pada saat kita menbangun hubungan
kita dengan Tuhan. Dari Alkitab yang kit abaca, buku-buku referensi rohani
lain, buku-buku teologi yang kit abaca, minta hikmat dari Roh Kudus untuk kita
bisa memperoleh pengertian yang benar. Tidak mungkin Roh Kudus itu tidak
memimpin kita kepada kebenaran Firman Tuhan yang sejati. Dan berpeganglah terus
atas apa yang kita sudah yakini.
3. Memuji dan menyembah Tuhan
(Praise and Worship)
Sediakan
waktu setiap hari, untuk kita datang memuji dan menyembah Tuhan. Saya punya kebiasaan
untuk memuji dan menyembah Tuhan (dengan sebuah alat musik gitar) biasanya di
jam 2 pagi – 3 pagi. Saat yang masih tenang, jauh dari kebisingan, suasana yang
sangat indah; disaat itu kita dtang memuji menyembah Tuhan. Dengan menaikkan
beberapa lagu pujian penyembahan. Kita merasakan bahwa manusia roh kita semakin
kuat. Bahkan bukan sekali, saya pribadi mengalami kembali dipenuhi Roh Tuhan,
ada kedamaian, sukacita, kekuatan, pengharapan. Mungkin pada saat itu, saya
sedang bergumul dengan masalah yang besar. Tetapi ketika saya datang memuji dan
menyembah Tuhan, Tuhan berikan kelegaan, kita tetap bisa merasakan damai
sejahtera-Nya mengalir memenuhi hati dan pikiran kita. Sungguh saat-saat yang
indah, tak heran bila Daud berkata bahwa lebih baik satu hari di pelataran-Mu
dari pada seribu hari di tempat lain. (Mazmur 84 :10). Daud lebih mementingkan
untuk selalu berada dalam hadirat Tuhan, dari pada seribu hari ditempat lain.
Kita tahu betapa banyaknya masalah Daud pada masa itu, tetapi ia tidak melupakan
Sang Pencipta-Nya. Suatu hubungan yang memang seharusnya seperti itu, kita
sebagai ciptaan dekat dengan Sang Pencipta (Tuhan).
4. Membangun kehidupan doa bersama dengan
team lainnya.
Sebagai
pribadi kita sudah melakukan atau membangun hubungan pribadi dengan Tuhan.
Sekarang kita juga membangun doa bersama dengan team pelayanan kita sendiri.
Biar apa? Ada kesatuan hati, satu tujuan, tidak membuka celah sedikitpun untuk
terjadi yang namanya ‘gesekan’ sesame hamba Tuhan. Bisa saja terjadi, tetapi
setelah itu kita bersatu kembali, dan mengingat akan panggilan kita yang
sesungguhnya.
5. Sediakan waktu khusus bersama keluarga.
Seorang
hamba Tuhan yang baik, tidak hanya melayani keluar. Tetapi harus ada waktu
bersama dengan keluarga. Karena keluarga bagian terpenting dalam kehidupan
kita. Banyak hamba Tuhan yang sibuk pergi keluar untuk sebuah pelayanan, tetapi
waktunya kurang untuk keluarganya. Ini juga tidak baik. Sediakan waktu bersama
keluarga, membangun terus hubungan yang baik antara suami – istri, dan sebagai
orang tua dan anak-anak kami. Sebagai suami, sebagai imam dalam keluarga sudah
seharusnya kita juga melayani keluarga kita
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar