TEKOA MINISTRY

Kamis, 13 Januari 2022

Mengubah Diri Sendiri Menjadi (Guru, Pendeta, Pebisnis, Gembala Sidang, dll) yang Berkualitas

 

Mengubah Diri Sendiri Menjadi (Guru, Pendeta, Pebisnis, Gembala Sidang, dll) yang Berkualitas


 

Pendahuluan

            Sebagai hamba Tuhan yang berkecimpung khusus misi (penginjilan) ke luar pulau, sering kali kami menemukan ‘ketidak-sesuaian’, artinya ada faktor kekurangannya dan itu terjadi bukan dari luar, tetapi dari team kami sendiri, tidak heran pelayanan ini, banyak faktor resiko perpecahan. Ini yang terjadi khususnya dalam team ministry kami yang sudah berjalan hampir kurang lebih 4 tahun. Kami terpanggil dalam satu team ministry bersama dengan beberapa hamba-hamba Tuhan dari berbagai denominasi. Karena pelayanan yang kami lakukan di daerah-daerah, yang paling banyak dalam mengadakan KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), jadi kami mempersiapkan team kami sebaik mungkin dari awal sampai pelayanan itu selesai. Banyak hal yang harus kami koreksi, tidak hanya panggilan kami sebagai pendeta tetapi khususnya, secara pribadi; bagaimana kami bisa lebih baik lagi dalam pelalayan-pelayanan kami kedepannya, tentunya yang berkualitas.

Pembahasan

            Kami terdiri dari sebuat team pelayanan interdenominasi, kami bekerja sama dengan hamba-hamba Tuhan lainnya untuk kita bisa memberitakan kabar sukacita (Injil) di daerah-daerah. Dengan latar belakang team kami yang berbeda, banyak hal yang harus kita perbaiki secara team. Pelayanan kami didukung oleh :

1.     Mitra team

Membantu kami dalam memberikan Alkitab bagi gereja-gereja Tuhan didaerah.

2.     Donatur

Adalah orang-orang yang memang tergerak untuk membantu dalam hal dana.

3.     Pendoa

Para pendoa yang khusus berdoa pada saat pelayanan kami akan berjalan

            Kami bersyukur bahwa Tuhan memilih anak-anak-Nya untuk bisa membantu pelayanan kami hingga masih berjalan sampai saat ini, semua karena anugerah-Nya. Suatu panggilan tertinggi bagi kami jika bisa melayani Tuhan dalam pelayanan ini. Memang ada kekurangannya, dan seperti tadi dikatakan bahwa team yang terdiri dari hamba Tuhan satu dengan yang lain kan tidak sama, ini yang memang mau kita perbaiki kedepan biar lebih baik lagi. Oleh karena itu, kami mengevaluasi team ministry ini dari bebarapa hal sebagai berikut :

Ø  Majemennya

Kami harus mengatur jadwal pelayanan kami, sedemikian rupa agar tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lama. Karena bisa pada bulan yang sama, pelayanan itu dilakukan dan ditempat yang berbeda. Mengatur dengan baik (Schedule) pelayanan itu sendiri, agar persiapan-persiapan tidak terlalu singkat. Perencanaan jadi harus lebih baik.

 

Ø  Hubungan dengan Mitra

Hubungan dengan mitra harus dijaga terus, mitra kami memberikan Alkitab untuk diberikan kepada gereja-gereja di daerah. Karena kita ketahui bahwa begitu sulitnya gereja untuk memperoleh Alkitab disana. Banyak faktornya, seperti keuangan gereja yang kurang memungkinkan, tempat pembelian Alkitab yang jauh, dan sebagainya. Oleh karena itu, menjalin dengan mitra strategis kami, maka hubungan harus lebih ditingkatakan lagi dengan penuh tanggung jawab. Kami biasa mendokumentasikan saat Alkitab-Alkitab tersebut diberikan atau buku-buku rohani itu diberikan. Untuk sebagai dokumentasi, juga sebagai bukti bahwa barang yang diberikan oleh mitra kami itu, telah sampai dan diterima dengan baik oleh gereja-gereja didaerah.

 

Ø  Donatur

Bicara donatur berbicara tentang anggaran yang akan kami gunakan pada saat pelayanan itu dan pelayanan-pelayanan selanjutnya. Biasanya ketika ada pelayanan di Kalimantan Tengah, contohnya di Pangkalan Bun; kami sudah lebih dahulu mengajukan budget / anggaran untuk pelayanan team kami disana. Mulai dari akomodasi pesawatnya, biaya transportasi kedalam daerah, dana bantuan (materi) bagi gereja-gereja yang layak diberikan, seperti kursi gereja, mimbar pembicara, baki perjamuan kudus, dan lain-lain. Kiat buat proposal tersebut dan kita serahkan kepada donator. Memang dari hasil proposal juga tertulis berapa orang hamba Tuhan yang akan diberangkatkan. Tentu ini tidak semuanya disetujui, jika jumlah hamba Tuhan yang diutus terlalu banyak. Donatur memberikan itu semua, semua bukti-bukti seperti pembelian tiket pesawat, penginanapan, bantuan untuk gereja di dalam, semua terlampir dengan baik.

 

Ø  Mencari Sumber Dana lain

Disamping para donator, team kami juga mencari sumber dana lain. Dilakukan secara individu, kerja sama ini sudah kami sepakati bersama. Artinya semua dilakukan bersama-sama. Memang ada juga disini, para hamba Tuhan yang kurang aktif, tetapi ingin ikut bersama dalam melayani. Dan disinilah terjadi ‘gesekan’ sesame hamba Tuhan, ada yang mengatakan bahwa dia sudah berusaha mencari donator tetapi belum dapat, atau sudah berusaha mencari donator tetapi hasilnya kurang. Hingga biasanya yang yang kami lakukan adalanh melakukan subsidi silang, maksudnya dana yang diperoleh dari hamba Tuhan lain yang berlebih, kita bisa berikan kepada hamba Tuhan yang kurang, maksudnya agar hamba Tuhan tersebut bisa ikut melayani. Kekompakan ini juga yang harus terus menerus diperhatikan. Karena kami percaya, bahwa dengan kesatuan hati sajalah, pelayanan ini pasti bisa berjalan dengan baik tanpa perpecahan.

 

Ø  Selalu menekankan berita salib, tentang karya keselamatan Allah di dalam Kristus.

Dari sejak terbentuk Ministry ini, kami sepakat untuk tidak berbicara tentang suatu ‘doktrin’ tertentu atau denominasi tertentu. Yang harus kami sampaikan adalah berita keselamatan atau berita Injil keselamatan. Maksudnya apa? Maksudnya, banyak berbicara tentang pertobatan dan karya salib yang Tuhan sudah lakukan untuk manusia, agar manusia tidak binasa, melainkan beroleh keselamatan ! Dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satunya dalam hidup mereka. Ini bagian juga dari apa yang dikatakan sebagai Amanat Agung Tuhan Yesus, untuk pergi dan jadikan semua bangsa murid-Ku.

Ø  Hidup bergaul dengan Tuhan.

Seorang hamba Tuhan pasti hidup bergaul dengan Tuhan. Dengan pembacaan Alkitab, berdoa, berpuasa, memuji menyembah Tuhan. Seorang hamba Tuhan tidak akan ‘berhasil’ bila kita mengandalkan kekuatan kita sendiri yang sangat terbatas, oleh karena itu, kita harus bergantung kepada Tuhan yang kuasa-Nya tidak terbatas. Betapa kita mengagumkan melihat kuasa Tuhan dinyatakan, pada saat kami melayani di daerah dalam seperti Kalteng, Kalbar, kami menyaksikan dalam pelayanan-pelayanan itu, kuasa Tuhan menyertai kami dan khususnya lawatan Tuhan terjadi kepada orang-orang yang ikut dalam ibadah-ibadah yang dilakukan disana.

 

            Masuk pada individu, jadi akhirnya bagaima saya (pribadi) bisa menjadi hamba Tuhan yang lebih baik lagi, khususnya dalam panggilan pelayanan ini. Ada beberapa hal yang saya lakukan untuk meningkatkan kapasitas saya terus bertambah kea rah yang lebih baik, memang masing-masing rekan punya caranya sendiri untuk meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu, sebagai pribadi, ada beberapa hal yang bisa yang lakukan agar kedepannya bisa lebih baik, meningkatkan kemampuan, mengasah terus setiap talenta dan karunia yang Tuhan sudah berikan.

            Mengubah diri sendiri agar bisa menjadi seorang gembala / penginjil yang berkualitas bagi saya adalah sebagai berikut :

1.     Terus bangun hubungan pribadi dengan Tuhan.

Semua tokok-tokoh dalam Alkitab, dari PL hingga PB pasti mempunyai hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan. Contoh : Abraham, Musa, Yosua, Daniel, dll. Ini harus konsisten kita lakukan. Tanpa hubungan yang dibangun, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena setiap pelayanan itu adalah ‘proyek’-nya Tuhan, tentu kita melibatkan Tuhan dalam setiap pelayanan apapun.

 

2   Awasilah ajaranmu ( 1 Timotius 4:16 )

Perhatikan ajaran yang kita dapat, tentu harus berdasarkan firman Tuhan. Sementara sekarang ini, dalam masa-masa Pandemi Korona ini, begitu banyak fenomena terjadi, pendeta yang satu menyerang pendeta yang lain, dalam hal doktrin. Doktrin masing-masing gereja memang bisa berbeda, tetapi bukan itu yang penting. Kita tidak perlu mempelajari doktrin suatu gereja tertentu, tetapi awasilah ajaran kita sendiri yang kita dapat pada saat kita menbangun hubungan kita dengan Tuhan. Dari Alkitab yang kit abaca, buku-buku referensi rohani lain, buku-buku teologi yang kit abaca, minta hikmat dari Roh Kudus untuk kita bisa memperoleh pengertian yang benar. Tidak mungkin Roh Kudus itu tidak memimpin kita kepada kebenaran Firman Tuhan yang sejati. Dan berpeganglah terus atas apa yang kita sudah yakini.

 

3.     Memuji dan menyembah Tuhan (Praise and Worship)

Sediakan waktu setiap hari, untuk kita datang memuji dan menyembah Tuhan. Saya punya kebiasaan untuk memuji dan menyembah Tuhan (dengan sebuah alat musik gitar) biasanya di jam 2 pagi – 3 pagi. Saat yang masih tenang, jauh dari kebisingan, suasana yang sangat indah; disaat itu kita dtang memuji menyembah Tuhan. Dengan menaikkan beberapa lagu pujian penyembahan. Kita merasakan bahwa manusia roh kita semakin kuat. Bahkan bukan sekali, saya pribadi mengalami kembali dipenuhi Roh Tuhan, ada kedamaian, sukacita, kekuatan, pengharapan. Mungkin pada saat itu, saya sedang bergumul dengan masalah yang besar. Tetapi ketika saya datang memuji dan menyembah Tuhan, Tuhan berikan kelegaan, kita tetap bisa merasakan damai sejahtera-Nya mengalir memenuhi hati dan pikiran kita. Sungguh saat-saat yang indah, tak heran bila Daud berkata bahwa lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain. (Mazmur 84 :10). Daud lebih mementingkan untuk selalu berada dalam hadirat Tuhan, dari pada seribu hari ditempat lain. Kita tahu betapa banyaknya masalah Daud pada masa itu, tetapi ia tidak melupakan Sang Pencipta-Nya. Suatu hubungan yang memang seharusnya seperti itu, kita sebagai ciptaan dekat dengan Sang Pencipta (Tuhan).

 

4.     Membangun kehidupan doa bersama dengan team lainnya.

Sebagai pribadi kita sudah melakukan atau membangun hubungan pribadi dengan Tuhan. Sekarang kita juga membangun doa bersama dengan team pelayanan kita sendiri. Biar apa? Ada kesatuan hati, satu tujuan, tidak membuka celah sedikitpun untuk terjadi yang namanya ‘gesekan’ sesame hamba Tuhan. Bisa saja terjadi, tetapi setelah itu kita bersatu kembali, dan mengingat akan panggilan kita yang sesungguhnya.

 

5.     Sediakan waktu khusus bersama keluarga.

Seorang hamba Tuhan yang baik, tidak hanya melayani keluar. Tetapi harus ada waktu bersama dengan keluarga. Karena keluarga bagian terpenting dalam kehidupan kita. Banyak hamba Tuhan yang sibuk pergi keluar untuk sebuah pelayanan, tetapi waktunya kurang untuk keluarganya. Ini juga tidak baik. Sediakan waktu bersama keluarga, membangun terus hubungan yang baik antara suami – istri, dan sebagai orang tua dan anak-anak kami. Sebagai suami, sebagai imam dalam keluarga sudah seharusnya kita juga melayani keluarga kita


Tuhan Yesus Memberkati

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar